UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA MESA SEBAGAI OLAHRAGA TRADISIONAL DI DESA DEMONDEI KECAMATAN WOTAN ULUMADO KABUPATEN FLORES TIMUR
Keywords:
Budaya Mesa, , Makna Mesa, , Gerakan Mesa, , Olahraga TradisionalAbstract
Mesa adalah suatu seni bela diri tradisional masyarakat Desa Demondei. Mesa diperagakan oleh dua orang atau kelompok yang saling berhadapan diiringi bunyi gong dan gendang. Mesa biasanya di pertunjukan pada saat upacara-upacara adat yang sedang berlangsung, dan menghibur seluruh masyarakat Desa Demondei. Sebagai warisan leluhur, mesa harus dipertahankan dan dikembangkan, sekaligus menjaga dan melestarikan nilai-nilai warisan leluhur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna budaya mesa dalam kehidupan masyarakat di Desa Demondei dan gerakan-gerakan dalam mesa sebagai olahraga tradisional di Desa Demondei. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui triangulasi data yakni pengumpulan data reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, masyarakat Demondei memaknai mesa sebagai: upaya mempertahankan diri dari serangan musuh dan mengikat tali persaudaraan antara ribu ratu (masyarakat). Kedua, gerakan-gerakan dalam mesa meliputi: Nuluyem Nolho (sikap awal), Tubuk (pukulan), Erem (mengelak) dan Hode limakha (jabat tangan). Ketiga, mesa sebagai salah satu jenis olahraga tradisional mengandung nilai kebersamaan, kejujuran, tanggung jawab, sikap lapang dada, sikap menerima kekalahan, ketangkasan.
References
Adeney, T. B. (2000). Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kansius.
Arndt, P. (2003). Agama Asli Di Kepulaun Solor. Maumere: Puslit Candradtytia.
Bebe, B. M. (2018). Mengenal Lebih Dekat Etnis Lamaholot. Maumere: Carol Maumere.
Bugin, B. (2000). Metode Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Perss.
Enzir. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Kean, N. R. (2004). Selayang Pandang Budaya Lamaholot. Larantuka: Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur.
Kohl, H. K. (2009). Aspek - aspek Inti Sebuah Budaya Lokal Flores Timur. Maumere: Ledalero.
Kurniawan, D. F. (2021). https://www.inews.id/sport/all-sport/teknik-dasarpencak-silat. Jakarta: Abdur Haris.
Moleong, J. L. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, H. F., & Pasaribu, S. F. (2017). Buku Pintar Pencak Silat. Jakarta: Anugrah.
Raho, B. (2014). Sosiologi. Maumere: Ledalero.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sutna, & Suryanto, B. (2015). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: PT Adhitya Andrebine Agung.
Wawo,R.(2019).https://kupang.tribunnews.com/2019/09/15/yuk-mengenal-silatkampung-di-flores-timur-ntt. Kupang: Ndoen Ferry.